Logo

Kolaborasi Sains dan Kebijakan Jadi Sorotan Wamen LH di Dies Natalis Sekolah Ilmu Lingkungan UI

30 Juli 2025

SIARAN PERS

Nomor: SR.167/HUMAS/KLH-BPLH/7/2025

 

Jakarta, 30 Juli 2025 — Wakil Menteri Lingkungan Hidup/Wakil Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Diaz Hendropriyono, menegaskan pentingnya integrasi sains dalam proses pembuatan kebijakan lingkungan hidup nasional. Hal ini ia sampaikan dalam acara “Exhibition and Tribute to Prof. Emil Salim” yang digelar oleh Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI), di Soehanna Hall, Jakarta. Acara ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan Dies Natalis ke-9 SIL UI dan merupakan bentuk penghormatan atas dedikasi Prof. Emil Salim sebagai pendiri SIL UI dan pelopor gerakan lingkungan hidup di Indonesia.

Dalam sambutannya, Wamen Diaz Hendropriyono memberikan apresiasi tinggi terhadap kontribusi Prof. Emil Salim terhadap kebijakan lingkungan hidup di Indonesia. 

“Menurut saya Prof Emil Salim banyak kontribusinya, mengeluarkan UU No.4 tahun 1982, pelopor Amdal, melahirkan program PROKASIH dengan Pemda agar sungai bersih, program PROPER untuk pengawasan perusahaan, membangun pusat studi lingkungan di berbagai kampus termasuk UI dan mendorong Presiden Soeharto untuk membentuk Kementerian Lingkungan Hidup di tahun 1978,” ujar Wamen Diaz.

Wamen Diaz juga menekankan bahwa semangat pembangunan berkelanjutan yang diperjuangkan Prof. Emil kini menjadi landasan utama dalam kerja KLH/BPLH. Wamen Diaza menyampaikan pentingnya dukungan ilmiah dalam menyusun kebijakan publik, khususnya dalam menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks. 

“Kami sangat perlu masukan dari institusi akademis agar kebijakan bisa evidence-based dan scientific-based, sehingga dapat menjadi dasar dan menyeimbangkan dorongan-dorongan politis dalam pengambilan kebijakan,” tegas Wamen Diaz.

Krisis sampah menjadi perhatian utama, Wamen Diaz mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia berada dalam situasi darurat sampah. 

“1 ton sampah dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca yang ekuivalen dengan sekitar 1,7 ton CO₂ ekuivalen (CO₂e). Hal ini memprihatinkan mengingat volume sampah di Jakarta sendiri sudah mencapai 7.500 ton per hari,” ungkap Wamen Diaz.

Wamen Diaz juga menyoroti pencemaran laut dan sungai sebagai ancaman terhadap ketahanan sumber daya air bersih yang esensial bagi kelangsungan hidup manusia.

“Kalau kita lihat sejarah, peradaban manusia berawal di sungai. Peradaban Mesopotamia lahir di tepi sungai Efrat dan Tigris, peradaban Mesir di sungai Nil, peradaban India di sungai Indus, tetapi kita malah mencemari sungai, ada yang buang sampah, kasur, sampai lemari di sungai. Bagaimana kita mau menjaga keberlangsungan hidup ke depan?” ujar Wamen Diaz, menutup refleksinya.

Acara ini juga dihadiri oleh Rektor Universitas Indonesia Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, Direktur SIL UI Prof. Dr. Drs. Jatna Supriatna, serta Sekretaris SKK Migas, Luky Agung Yusgiantoro. Dalam sambutannya, Rektor UI menegaskan pentingnya melanjutkan warisan intelektual Prof. Emil Salim.

“SIL UI, sebagai buah pikir dan warisan intelektual dari Prof. Emil Salim, kita harus pikir sebagai sebuah kelanjutan, hal yang bagus harus dilanjutkan,” ujar Prof. Heri Hermansyah

Sementara itu, Prof. Supriatna menyampaikan pencapaian SIL UI sebagai institusi riset terdepan di bidang ilmu lingkungan. 

“Pada QS Award by Subject 2025, SIL UI menempati peringkat pertama di Indonesia dalam environmental science,” ungkap Prof. Supriatna.

Mengakhiri rangkaian sambutan, Sekretaris SKK Migas Luky, Agung Yusgiantoro menekankan perlunya membumikan pemikiran Prof. Emil Salim dalam aksi konkret generasi muda. “Sebagai bentuk penghormatan pemikiran ini (Prof. Emil Salim), kita lanjutkan dengan aksi nyata dan mempersiapkan anak muda dengan etos keberlanjutan,” tegas Luky Agung Yusgiantoro.

Puncak acara ditandai dengan penyerahan penghargaan kepada Prof. Emil Salim yang diterima oleh putra-putrinya, Roosdinal Salim dan Amelia Salim, serta Prof. Jatna Supriatna sebagai Guru Besar SIL UI.

 

Penanggung Jawab:
Kepala Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
Yulia Suryanti, 
Telepon: +62 811-9434-142
Website: kemenlh.go.id
E-mail: humas@kemenlh.go.id
Instagram: kemenlh_bplh
Youtube: KLH-BPLH
TikTok: Kemenlh_BPLH
X: KemenLH_BPLH

Galeri Foto