Logo

Program Kampung Iklim (Proklim)

Underline

Program Kampung Iklim (ProKlim): Solusi Aksi Nyata untuk Menghadapi Perubahan Iklim

Perubahan iklim merupakan tantangan global yang dampaknya sangat nyata dirasakan hingga ke tingkat lokal. Dari peningkatan suhu, perubahan pola hujan, hingga bencana alam seperti banjir dan kekeringan, masyarakat di berbagai daerah di Indonesia perlu bersiap menghadapi dampaknya. Untuk menjawab tantangan tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)/Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Republik Indonesia menginisiasi sebuah program strategis bernama Program Kampung Iklim (ProKlim).

Apa Itu Program Kampung Iklim (ProKlim)?

ProKlim adalah program nasional yang bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemerintah daerah dalam upaya adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan mitigasi emisi gas rumah kaca (GRK) secara berkelanjutan. Program ini mendorong aksi nyata berbasis komunitas di tingkat tapak (desa, kelurahan, atau lingkungan RW/RT) untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap iklim yang berubah dan turut menurunkan emisi GRK secara kolektif.

ProKlim dirancang untuk menciptakan sinergi antara kebijakan nasional dan pelaksanaan di tingkat lokal, serta memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, pemerintah, sektor swasta, dan lembaga swadaya masyarakat.

Tujuan dan Sasaran ProKlim

Tujuan utama ProKlim adalah:

  • Meningkatkan pemahaman dan kapasitas masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim.
  • Mendorong inisiatif lokal dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.
  • Meningkatkan kontribusi Indonesia dalam pengurangan emisi GRK.
  • Membangun ketahanan iklim di wilayah-wilayah rentan.

Sasaran ProKlim meliputi:

Komunitas masyarakat yang aktif dalam kegiatan adaptasi dan mitigasi iklim.

Desa atau kelurahan yang memiliki potensi dan kemauan untuk bertransformasi menjadi wilayah yang tangguh terhadap perubahan iklim.

Ruang Lingkup Kegiatan dalam ProKlim

ProKlim mencakup dua kategori utama kegiatan, yaitu adaptasi perubahan iklim dan mitigasi perubahan iklim.

1. Kegiatan Adaptasi:

Adaptasi adalah upaya untuk menyesuaikan diri dengan dampak perubahan iklim yang tidak dapat dihindari. Contoh kegiatan adaptasi dalam ProKlim antara lain:

  • Pengelolaan sumber daya air: sumur resapan, panen air hujan, embung desa.
  • Ketahanan pangan: pertanian organik, vertical garden, pemanfaatan lahan pekarangan.
  • Kesehatan masyarakat: pencegahan penyakit yang meningkat karena perubahan iklim (misalnya DBD).
  • Pengurangan risiko bencana: peta rawan bencana, pelatihan tanggap darurat berbasis masyarakat.

 

2. Kegiatan Mitigasi:

Mitigasi bertujuan untuk menurunkan atau mencegah emisi GRK. Contoh kegiatan mitigasi dalam ProKlim meliputi:

  • Pengelolaan sampah terpadu: daur ulang, bank sampah, komposting.
  • Efisiensi energi dan energi terbarukan: pemanfaatan biogas, panel surya, hemat listrik.
  • Penghijauan dan konservasi: penanaman pohon, perlindungan kawasan resapan air.

 

Mekanisme Pelaksanaan ProKlim

ProKlim dilaksanakan melalui beberapa tahapan penting, yaitu:

Identifikasi Lokasi Potensial: Pemerintah daerah, komunitas, atau lembaga dapat mengusulkan wilayahnya untuk diikutsertakan dalam ProKlim.

Pendaftaran dan Verifikasi: Wilayah yang memenuhi kriteria akan diverifikasi oleh tim dari KLH/BPLH dan dinilai berdasarkan indikator kegiatan adaptasi dan mitigasi.

Pendampingan dan Fasilitasi: KLH/BPLH dan mitra akan memberikan pelatihan, bimbingan teknis, dan dukungan dalam pelaksanaan kegiatan.

Evaluasi dan Apresiasi: Lokasi-lokasi ProKlim yang berhasil akan diberikan penghargaan berupa sertifikat, piagam, hingga trofi ProKlim Nasional.

Kategori Penghargaan dalam ProKlim

ProKlim memberikan apresiasi berdasarkan tingkat keterlibatan dan keberhasilan komunitas:

  • ProKlim Pratama: Untuk komunitas yang memulai inisiatif awal.
  • ProKlim Madya: Untuk komunitas yang telah melaksanakan kegiatan adaptasi dan mitigasi.
  • ProKlim Utama: Untuk komunitas yang memiliki sistem kelembagaan dan keberlanjutan program.
  • Trofi ProKlim Nasional: Penghargaan tertinggi untuk komunitas yang menunjukkan praktik terbaik dan bisa direplikasi.

Manfaat Partisipasi dalam ProKlim

Bergabung dalam ProKlim memberikan berbagai manfaat, antara lain:

  • Peningkatan kualitas lingkungan hidup di tingkat lokal.
  • Pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kapasitas.
  • Penguatan kelembagaan lokal.
  • Pengakuan dan apresiasi dari pemerintah pusat.
  • Kontribusi nyata terhadap target penurunan emisi GRK Indonesia.

 

Kesimpulan

Program Kampung Iklim (ProKlim) adalah strategi pemerintah untuk menjawab tantangan perubahan iklim dengan pendekatan partisipatif, kolaboratif, dan berbasis lokal. Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, ProKlim mampu mendorong aksi nyata yang berdampak besar bagi ketahanan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Melalui ProKlim, Indonesia menunjukkan komitmen kuat dalam mengintegrasikan pembangunan berkelanjutan dengan perlindungan iklim di tingkat akar rumput.

Mari bersama-sama wujudkan kampung yang tangguh iklim melalui ProKlim!