Logo

Wamen LH Diaz Hendropriyono: Titik Api Kebakaran Hutan di Riau Seperti Ada Kesengajaan

21 Juli 2025

Nomor: SR.152/HUMAS/KLH-BPLH/7/2025

 

Jakarta, 21 Juli 2025 — Lonjakan kebakaran lahan (karla) yang terjadi di Provinsi Riau kembali memicu perhatian serius dari pemerintah pusat. Wakil Menteri Lingkungan Hidup/Wakil Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Diaz Hendropriyono, turun langsung ke lokasi dan memimpin koordinasi lintas sektor bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar, Kapolda Riau Irjen Pol. Hery Herjawan, serta Kepala BPBD Provinsi Riau, Edy Afrizal.

Per 20 Juli 2025, sebanyak 790 titik panas (hotspot) terdeteksi di wilayah Riau, dengan 27 di antaranya teridentifikasi sebagai titik api aktif. Dalam waktu sehari, luas lahan yang terbakar meningkat tajam, dari 546 hektare menjadi sekitar 1.000 hektare. Situasi ini mendapat perhatian khusus dari KLH/BPLH, terutama karena berpotensi mengganggu upaya pengendalian polusi udara serta pencapaian target nasional penurunan emisi karbon.

“(Kementerian) Lingkungan Hidup sangat concern dengan masalah ini karena terkait dengan pencemaran udara dari asapnya, dan juga menghambat komitmen Indonesia terhadap dunia internasional terkait penurunan emisi gas rumah kaca CO2,” ujar Wamen Diaz.

Selain dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan, Wamen Diaz menekankan pentingnya kolaborasi aktif antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk mencegah meluasnya kebakaran.

“Kebakaran lahan seperti ini kalau tidak ditangani dengan baik dampaknya bisa ke mana-mana, dari segi kesehatan masyarakat karena polusi udara, serta dari segi politik kalau asapnya sampai ke negara tetangga,” tegas Wamen Diaz.

Kepala BPBD Provinsi Riau melaporkan bahwa 12 kabupaten telah menetapkan status siaga, dengan tantangan utama berupa lahan gambut yang sangat mudah terbakar serta kondisi angin kencang yang mempercepat penyebaran api. Medan yang sulit dijangkau turut memperparah proses pemadaman.

Menanggapi situasi tersebut, BNPB telah mengirimkan satu helikopter water bombing, yang akan diperkuat dengan tiga unit tambahan pada hari Rabu. Di sisi lain, pihak swasta seperti Sinar Mas Group turut membantu dengan menyumbangkan satu helikopter yang langsung dikerahkan ke wilayah Bangko Sempurna, Kabupaten Rokan Hilir — lokasi dengan konsentrasi titik api terbesar.

Wamen Diaz turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam upaya penanggulangan, termasuk langkah tegas dari aparat kepolisian dalam proses penegakan hukum.

“Saya juga ingin mengapresiasi Kapolda yang telah menetapkan 16 tersangka. Itu kalau saya lihat titik apinya itu terkumpul saling berdekatan, seperti ada kesengajaan, ternyata benar telah dikonfirmasi oleh Kapolda ada tersangkanya,” tegas Wamen Diaz.

Selain memimpin koordinasi di posko karhutla, Wamen Diaz juga bertemu dengan sejumlah pelaku usaha yang memiliki konsesi di wilayah terdampak, termasuk PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP), Sinar Mas Group, dan PTPN IV Regional III. Ia meminta agar seluruh perusahaan meningkatkan kesiapsiagaan, ikut serta dalam gotong royong pemadaman, serta aktif dalam proses pemulihan lingkungan.

KLH/BPLH menegaskan komitmennya untuk terus memantau perkembangan karhutla di Riau dan mendorong penegakan hukum terhadap para pelaku pembakaran. Dengan kolaborasi yang solid, Indonesia diyakini mampu menekan laju kebakaran hutan serta mempertahankan kredibilitasnya dalam komitmen global pengendalian perubahan iklim.

 

Penanggung Jawab:

Kepala Biro Hubungan Masyarakat

Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup

Yulia Suryanti, 

Telepon:: +62 811-9434-142
Website:kemenlh.go.id
E-mail:humas@kemenlh.go.id
Instagram:kemenlh_bplh
Youtube:KLH-BPLH
TikTok:Kemenlh_BPLH
X/Twitter:KemenLH_BPLH

Galeri Foto

Additional image
Additional image