Logo

Dukung Program MBG, Menteri LH Dorong Integrasi Gizi dan Pengelolaan Sampah di Kawasan Permukiman dan Sekolah

04 Agustus 2025

Nomor: SR.174/HUMAS/KLH-BPLH/7/2025

 

 

Kota Tangerang, 4 Agustus 2025 – Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, melakukan kunjungan kerja ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jatake di Jatiuwung, Kota Tangerang, sebagai bagian dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kunjungan ini menjadi bentuk dukungan konkret KLH/BPLH terhadap salah satu program prioritas nasional dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pemenuhan gizi seimbang bagi anak-anak Indonesia melalui pendekatan lintas sektor dan berbasis keberlanjutan lingkungan.

SPPG Jatake menjadi model kolaborasi pengelolaan sampah berbasis kawasan, yang menggabungkan peran masyarakat, dunia usaha, serta teknologi sederhana seperti komposting, bank sampah, dan RDF skala kecil. Berdiri di lahan ±2.000 m², fasilitas ini mampu mengolah 10–15 ton sampah per hari dan mengurangi lebih dari 30% beban sampah ke TPA.

KLH/BPLH menaruh perhatian besar terhadap keberhasilan Program MBG tidak hanya dari sisi pemenuhan gizi, tetapi juga dari efektivitas pengelolaan sampah yang dihasilkannya. Efektivitas MBG harus berjalan seiring dengan pengurangan sampah makanan (food waste), penggunaan wadah guna ulang untuk menghindari sampah kemasan sekali pakai, serta edukasi konsumsi berkelanjutan agar makanan tidak bersisa. Hal ini sejalan dengan Arahan Presiden dalam RPJMN untuk mencapai pengelolaan sampah 100% pada tahun 2029.

“Kualitas makanan bergizi yang dikonsumsi masyarakat sangat ditentukan oleh ketersediaan pangan sehat, lingkungan bersih, air layak, dan udara yang bebas pencemar. Program MBG bukan hanya urusan gizi, tetapi juga investasi masa depan bangsa yang harus ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujar Menteri Hanif.

KLH/BPLH mendukung penuh Program MBG karena memahami bahwa makanan yang bergizi serta lingkungan yang baik dan sehat adalah fondasi penting dalam menciptakan generasi muda yang berprestasi, produktif, dan tangguh dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Menteri Hanif mendorong agar pendekatan integratif seperti di SPPG Jatake direplikasi di berbagai daerah, sebagai bagian dari penguatan sistem pengelolaan sampah terpadu dan perluasan literasi lingkungan. Kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, komunitas, dunia usaha, dan lembaga pendidikan menjadi kunci keberhasilan skema ini secara berkelanjutan.

Kunjungan ke SMP Negeri 8 Tangerang dan SMK Yapinktek Tangerang menunjukkan bagaimana pendidikan berperan sebagai pengubah perilaku. Pembiasaan membawa bekal sehat, memilah sampah, serta praktik pengolahan sampah organik dilakukan secara aktif oleh siswa dan guru, memperkuat karakter peduli lingkungan sejak dini.

Kegiatan ini juga menjadi ajang penguatan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk menyelaraskan program MBG dengan agenda nasional lingkungan hidup. Melalui dialog langsung dengan warga, guru, dan siswa, KLH/BPLH menyerap masukan lapangan sebagai bahan penguatan kebijakan pengelolaan sampah yang mendukung ketahanan gizi nasional.

“Instruksi pemerintah pusat ini sejalan dengan visi kami membangun Kota Tangerang yang sehat, layak huni, dan berkelanjutan. Pemkot akan terus memfasilitasi dan memastikan sarana, pendampingan, serta dukungan teknis bagi keberlanjutan program ini, agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat secara luas,” ungkap Walikota Tangerang, Sachrudin, yang turut hadir mendampingi.

Menutup rangkaian kunjungan, Menteri Hanif menekankan pentingnya membangun kesadaran kolektif lintas sektor untuk memastikan keberhasilan program MBG secara menyeluruh. Menteri Hanif mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengambil peran aktif dalam menciptakan masa depan yang lebih sehat, adil, dan lestari.

“Mari kita kolaborasikan gizi, lingkungan, dan masa depan anak-anak Indonesia. Dengan kesadaran kolektif dan sinergi lintas sektor, kita bisa membangun Indonesia yang sehat, kuat, dan lestari,” tutup Menteri Hanif.

Program Makan Bergizi Gratis merupakan inisiatif nasional yang tidak hanya menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak dan keluarga rentan, tetapi juga mendorong perubahan perilaku menuju pola hidup sehat dan ramah lingkungan. Dengan memadukan ketahanan gizi dan pengelolaan sampah yang efektif, program ini menjadi fondasi penting dalam pencapaian Asta Cita Presiden Prabowo dan visi besar Indonesia Emas 2045.

 

Penanggung Jawab:

Kepala Biro Hubungan Masyarakat

Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup

Yulia Suryanti, 

Telepon: +62 811-9434-142
Website: kemenlh.go.id
E-mail: humas@kemenlh.go.id
Instagram: kemenlh_bplh
Youtube: KLH-BPLH
TikTok: Kemenlh_BPLH
X: KemenLH_BPLH

Galeri Foto

Additional image
Additional image
Additional image
Additional image
Additional image
Additional image