Logo

Pascabanjir, KLH/BPLH Bersama Masyarakat Pulihkan Ekosistem Bali Tanam Ribuan Pohon di Denpasar

26 September 2025

Nomor: SR.241/HUMAS/KLH-BPLH/9/2025

Denpasar, 26 September 2025 – Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) mengambil langkah nyata memulihkan ekosistem Bali pasca banjir dengan menggelar gerakan penghijauan di Kota Denpasar. Upaya ini menjadi bagian penting strategi adaptasi perubahan iklim dan penguatan ketahanan lingkungan di wilayah perkotaan.

“Penghijauan ini bukan sekadar seremoni, melainkan respon konkret kita bersama untuk memperkuat daya lenting ekosistem pasca banjir. Pohon yang ditanam akan memperkuat struktur tanah, mengurangi limpasan air hujan, meningkatkan kapasitas infiltrasi, serta menjaga kualitas udara,” tegas Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq.

Bencana banjir yang melanda Bali menjadi pengingat bahwa ekosistem masih rentan terhadap perubahan iklim, deforestasi, dan tata ruang yang belum optimal. Karena itu, penghijauan menjadi langkah strategis untuk memulihkan fungsi lingkungan dan mencegah bencana serupa di masa depan.

Kegiatan penghijauan ini dilakukan di Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Kota Denpasar yang sejak Mei 2023 dikembangkan sebagai kawasan konservasi dan edukasi lingkungan oleh Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup (Pusdal LH) Bali Nusra KLH/BPLH. Kawasan seluas 6,664 hektare di Pura Dalem Mutering Jagat, Desa Adat Kesiman, Denpasar Timur, ditetapkan sebagai lokasi taman sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 3 Tahun 2012.

Sebagai wujud nyata komitmen, sebanyak 500 pohon produktif dan bernilai ekologis ditanam, termasuk mangga, majegau, rejasa, nagasari, nangka, dan cempaka. Pemilihan jenis pohon mempertimbangkan manfaat ekologis, sosial, dan ekonomi jangka panjang bagi masyarakat sekitar.

Menteri Hanif juga mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk aktif dalam gerakan penghijauan.

“Saya berharap kegiatan ini menjadi titik awal. Jangan berhenti di sini. Teruslah menanam, teruslah menanam, dan teruslah menanam,” ujarnya.

Partisipasi publik dinilai sebagai kunci keberhasilan pemulihan lingkungan. Kolaborasi lintas sektor yaitu pemerintah, dunia usaha, komunitas, dan masyarakat, perlu terus diperkuat untuk memastikan keberlanjutan ekosistem kota.

“Penghijauan ini adalah simbol harapan. Harapan bagi masa depan lingkungan yang lebih baik, sekaligus warisan ekologis yang akan dinikmati oleh generasi mendatang,” tutup Hanif.

Langkah ini merupakan bagian dari program pemulihan pasca bencana yang berorientasi pada pembangunan berketahanan iklim. Melalui pendekatan Ecosystem-Based Adaptation (EbA), diharapkan Denpasar mampu meningkatkan daya dukung lingkungan serta memperkuat peran ruang terbuka hijau dalam mengurangi risiko bencana hidrometeorologi.

 

Penanggung Jawab:
Kepala Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup 
Yulia Suryanti
Telepon: +62 811-9434-142
Website: kemenlh.go.id
E-mail: humas@kemenlh.go.id
Instagram: kemenlh_bplh
Youtube: KLH-BPLH
TikTok: Kemenlh_BPLH
X: KemenLH_BPLH


 

Galeri Foto

Additional image
Additional image
Additional image
Additional image