Logo

TPS3R Lenteng Agung Diresmikan, KLH Tekankan Ancaman Mikroplastik dan Dorong Pengolahan Sampah yang Lebih Efektif

27 November 2025

Nomor: SR.314/HUMAS/KLH-BPLH/11/2025

 

 

Jakarta Selatan, 27 November 2025 — Wakil Menteri Lingkungan Hidup/Wakil Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Diaz Hendropriyono menghadiri peresmian Tempat Pengelolaan Sampah Reduce–Reuse–Recycle (TPS3R) di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Fasilitas ini hadir melalui kolaborasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Nestlé Indonesia, WWF Indonesia, dan Waste4Change sebagai langkah konkret memperkuat pengelolaan sampah perkotaan, khususnya sampah plastik yang terus meningkat setiap tahun.

Dalam sambutannya, Wamen Diaz menegaskan bahwa Indonesia menghadapi situasi serius terkait timbulan sampah plastik yang mencapai puluhan juta ton per hari dan tidak dapat terurai secara alami. Menurutnya, sampah plastik dapat terfragmentasi dari ukuran makro hingga mikro dan nano plastik yang sangat sulit dikendalikan.

“Sampah plastik di mana-mana, dari makro ke mikro, dari 5 mm ke 1 mm, dan setelah ratusan tahun menjadi nano plastik yang terus terdegradasi menjadi partikel lebih kecil lagi,” ujar Wamen Diaz.

Wamen Diaz menekankan bahwa ancaman tersebut bukan lagi persoalan lingkungan semata, melainkan juga isu kesehatan publik. Mikro dan nano plastik kini ditemukan pada berbagai media, termasuk tubuh manusia. “Saat ini mikro plastik dan nano plastik sudah masuk tubuh kita, sudah ada di darah dan air susu ibu bahkan di plasenta bayi. Jadi anak-anak kita nanti sudah ada konsumsi mikro plastik,” tegasnya.

Dalam konteks tersebut, kehadiran TPS3R Lenteng Agung menjadi bagian penting dari percepatan target Indonesia Bebas Sampah 2029. Wamen Diaz menjelaskan bahwa TPS3R tengah didorong pemerintah sebagai pelengkap program Waste to Energy (WTE) yang juga sedang diperkuat. 

“KLH sedang mendorong TPS3R di seluruh Indonesia. Kami telah mengusulkan 1000 TPS3R dan sedang direkap ulang termasuk untuk revitalisasi TPS3R,” tambah Wamen Diaz.

Wamen Diaz juga menyoroti keterkaitan pengelolaan sampah dengan kualitas badan air nasional. Berdasarkan data KLH, dari 2.475 sungai dan danau yang diteliti, hanya 27 persen yang tidak tercemar. “Sisanya 73 persen tercemar. Jadi jangan sampai sampah ini mencemari sungai dan danau, karena nanti air bersih lagi yang menjadi masalah,” ujarnya.

President Director Nestlé Indonesia, Georgios Badaro dalam sambutannya menegaskan komitmen Nestlé untuk menciptakan nilai bersama bagi masyarakat dan lingkungan. “Saya berharap inisiatif ini dapat menginspirasi lebih banyak kolaborasi lintas sektor antara pemerintah dan dunia usaha. Mari kita terus bekerja bersama untuk menciptakan masa depan di mana pertumbuhan dan keberlanjutan dapat berjalan berdampingan,” kata Badaro.

Sementara itu, Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Dudi Gardesi Asikin menekankan pentingnya pengelolaan sampah dari sumbernya, mengingat timbulan sampah yang terus meningkat dan semakin membebani kapasitas TPA Bantar Gebang. 

“Timbulan sampah yang terus meningkat membuat kapasitas TPA Bantar Gebang semakin terbatas. Karena itu, pengelolaan sampah dari hulu menjadi semakin penting agar kita dapat menghadirkan perubahan bagi masa depan Jakarta,” jelas 

TPS3R Sinergi Bersih Lenteng Agung saat ini memiliki kapasitas pengelolaan hingga 42 ton sampah per hari. Sampah yang masuk akan ditimbang dan dialirkan ke area conveyor untuk proses pemilahan oleh operator. Tiga jenis sampah dipilah di fasilitas ini: sampah bernilai ekonomis yang akan dijual ke offtaker, bubur organik yang dikirim ke pembudidaya Black Soldier Fly (maggot), serta material untuk Refuse Derived Fuel (RDF) yang dimanfaatkan oleh industri semen. Sementara itu, residu yang tidak dapat diolah akan dibawa ke TPA Bantar Gebang. TPS3R ini melayani 26 RW di lima kelurahan: Srengseng Sawah, Cipedak, Jagakarsa, Ciganjur, dan Lenteng Agung.

Melalui peresmian ini, pemerintah berharap semakin banyak pihak terpacu untuk memperkuat upaya pengurangan sampah plastik, menghambat polusi mikroplastik dan nano plastik, serta membangun sistem pengelolaan sampah yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan menuju Indonesia Bebas Sampah 2029. Acara peresmian turut dihadiri oleh Asisten Deputi Infrastruktur Kemenko Marves Ridha Yasser, Partnership Director WWF Indonesia Rusyda Deli, serta CEO dan Founder Waste4Change Bijaksana Junerosano.

Penanggung Jawab:
Kepala Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup 

Yulia Suryanti

Telepon:+62 811-9434-142
Website:kemenlh.go.id
E-mail:humas@kemenlh.go.id
Instagram:kemenlh_bplh
Youtube:KLH-BPLH
TikTok:Kemenlh_BPLH
X:KemenLH_BPLH

Galeri Foto

Additional image
Additional image
Additional image
Additional image