Sleman, 3 Juni 2025 — Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Jawa (Pusdal LH Jawa) menegaskan komitmennya dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan akuntabel melalui penandatanganan Pakta Integritas, Selasa (3/6), di halaman Kantor Pusdal, Jalan Siliwangi, Ring Road Barat No. 100, Nogotirto, Sleman.
Sebanyak 106 orang, yang terdiri dari pimpinan, kepala bidang, pejabat fungsional bidang Pengendalian Dampak Lingkungan (Pedal) dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup (Pelhi), serta seluruh pegawai Pusdal LH Jawa turut menandatangani dokumen tersebut.
Kepala Pusdal LH Jawa, Puji Iswari, dalam sambutannya menegaskan bahwa pembangunan Zona Integritas merupakan langkah strategis dalam reformasi birokrasi yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas pelayanan dan budaya kerja di lingkungan Pusdal LH Jawa.
“Saya pribadi memandang bahwa pembangunan Zona Integritas Pusdal LH Jawa merupakan langkah strategis. Berkali-kali Bapak Menteri menyampaikan bahwa kita harus mulai bekerja tidak dengan cara-cara yang biasa saja,” ujar Puji.
Ia menjelaskan bahwa pembentukan Zona Integritas bukan sekadar formalitas, tetapi menjadi sarana memperkuat tata kelola organisasi dan menciptakan perubahan budaya kerja yang lebih positif.
“Dengan Zona Integritas, saya percaya teman-teman akan membangun tata kelola organisasi yang lebih kokoh. Selain itu, akan terbangun transparansi dalam seluruh aktivitas pelayanan kepada masyarakat. Lebih mendasar lagi adalah membangun pondasi budaya perubahan,” ungkapnya.
Puji menyoroti pentingnya membangkitkan kembali nilai-nilai dasar yang mulai tergerus, seperti kedisiplinan, kejujuran, dan pemanfaatan waktu kerja secara optimal.
“Budaya tertib, budaya memanfaatkan jam kerja dengan sungguh-sungguh, serta budaya jujur mengakui kesalahan — hal-hal sederhana ini mulai terkikis. Inilah yang harus kita hidupkan kembali,” tegasnya.
Lebih jauh, Puji menekankan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) memiliki target yang tidak hanya mengacu pada Rencana Kerja (Renja) atau Rencana Strategis (Renstra), tetapi juga mengedepankan kerja kolaboratif dengan berbagai pihak.
“KLH tidak cukup hanya menyelesaikan target dalam dokumen perencanaan, tapi juga harus mampu berkolaborasi dengan pemangku kepentingan di provinsi, kabupaten, kota, komunitas masyarakat, dunia usaha, dan lainnya. Kita harus melakukan percepatan melalui kolaborasi, akselerasi, dan sinergitas. Tiga kata ini harus menjadi aksi nyata, bukan sekadar slogan,” katanya.
Dalam penutup sambutannya, Puji mengajak seluruh jajaran Pusdal LH Jawa untuk menumbuhkan kesadaran individu terhadap pentingnya menjaga lingkungan dan tanggap terhadap potensi bencana.
“Mari kita mulai dari diri sendiri. Mendidik diri untuk lebih waspada, lebih peduli terhadap kondisi lingkungan sekitar. Pusdal LH Jawa harus hadir di tengah masyarakat, bersama-sama mewujudkan lingkungan yang lestari, dan mengendalikan pencemaran serta kerusakan lingkungan,” pungkasnya. (Humas Pusdal LH Jawa).