Bogor, 21 Desember 2025 — Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, melakukan peninjauan strategis ke lokasi rencana pembangunan fasilitas Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Desa Galuga, Kabupaten Bogor. Langkah ini merupakan aksi nyata pemerintah untuk memutus rantai persoalan sampah di wilayah Bogor melalui transformasi teknologi hijau. Menteri Hanif turun langsung memastikan setiap jengkal lahan seluas 5,1 hektare tersebut benar-benar siap, mulai dari aspek kelayakan lingkungan hingga daya dukung infrastruktur yang akan menjadi tulang punggung operasional energi terbarukan ini.
Keberhasilan proyek PSEL Galuga sangat bergantung pada kematangan perencanaan sejak dari tapak proyek. Dalam peninjauannya, Menteri Hanif menyoroti posisi geografis lokasi yang hanya berjarak 86 meter dari pemukiman dan kedekatannya dengan aliran sungai. Faktor-faktor sensitif ini menuntut standar keamanan lingkungan yang ekstra ketat agar kehadiran teknologi tidak justru menjadi beban bagi ekosistem sekitar. Infrastruktur pendukung seperti akses jalan beton selebar enam meter serta area parkir tunggu truk seluas 3.000 meter persegi dipersiapkan untuk menjamin kelancaran distribusi sampah tanpa mengganggu mobilitas warga di jalur utama yang berjarak 25 kilometer dari pusat Kota Bogor tersebut.
Di sela peninjauan, Menteri Hanif memberikan apresiasi sekaligus "catatan merah" bagi pemerintah daerah di wilayah Bogor terkait performa pengelolaan sampah mereka. “Kepada Kota Bogor, kami menyampaikan terima kasih karena telah ada peningkatan yang cukup baik dalam penanganan sampah. Namun, untuk Kabupaten Bogor, kami memohon agar penanganan sampahnya terus ditingkatkan, karena angkanya masih relatif belum tinggi,” tegas Menteri Hanif.
Ia menekankan bahwa pembangunan fasilitas semegah apa pun tidak akan berdampak maksimal jika tidak dibarengi dengan komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat sistem hulu dan meningkatkan kepatuhan tata kelola sampah di wilayahnya.
Menteri Hanif mengingatkan bahwa PSEL Galuga bukan sekadar proyek pembangunan fisik, melainkan simbol sinergi pusat dan daerah untuk mewujudkan Bogor yang bersih dan mandiri energi.
“Kita melihat langsung kesiapan lokasi ini agar perencanaannya benar-benar matang. Ini menjadi perhatian kita semua. Kepatuhan dan dukungan penuh pemerintah daerah adalah kunci agar persoalan sampah ini dapat diselesaikan secara bertahap dan berkelanjutan,” ujarnya.
Dengan tersedianya jaringan listrik dan air yang memadai serta lokasi yang berada di kawasan bebas banjir, fasilitas ini diproyeksikan menjadi percontohan integrasi pengelolaan limbah modern di Jawa Barat.
Persoalan sampah adalah tanggung jawab bersama yang tidak bisa ditunda lagi. Mari kita dukung penuh percepatan infrastruktur hijau seperti PSEL Galuga dengan mulai memilah sampah dari rumah masing-masing. Jadilah bagian dari solusi untuk mewujudkan lingkungan yang lebih sehat dan berdaya. Bersama, kita kawal pembangunan ini demi masa depan Indonesia yang bebas sampah dan berdaulat energi!