Logo

Sulawesi Selatan Tingkatkan Pelaporan Emisi GRK Sesuai Standar KLH

16 Oktober 2025

Makasar, 16 Oktober 2025 — Sulawesi Selatan semakin siap mengatasi tantangan pengendalian perubahan iklim dengan komitmen memenuhi standar global dalam pelaporan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Inventarisasi GRK MPV, melibatkan berbagai pihak dari pemerintah, BUMN, dan sektor swasta untuk memastikan pelaporan emisi sesuai dengan prinsip TACCC (Transparency, Accuracy, Consistency, Completeness, Comparability) yang ditetapkan oleh UNFCCC.

"Kami berharap pemerintah daerah di Sulawesi dan Maluku yang menangani pengendalian perubahan iklim dapat berkomitmen untuk menyediakan laporan tahunan yang memenuhi standar global," ujar Mitta.

Hal ini menjadi bagian dari komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi GRK sesuai dengan Persetujuan Paris, yang menargetkan pengurangan emisi 31,89% pada 2030 melalui upaya nasional, serta 43,20% dengan dukungan internasional.

Sulawesi Selatan telah menunjukkan kesiapan dengan melibatkan berbagai upaya dalam mendukung pelaporan yang akurat dan konsisten. Kepala Bidang Perhutanan Sosial Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan, Hidayat, menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah signifikan untuk memenuhi standar pelaporan yang diminta.

"Peningkatan kapasitas SDM melalui bimbingan teknis, penguatan fungsi organisasi antar instansi pemerintah, BUMN, dan sektor swasta, serta pemutakhiran data secara konsisten ke aplikasi SIGN-SMART adalah beberapa langkah yang telah kami ambil," jelas Hidayat.

Namun, meskipun langkah-langkah tersebut telah diambil, tantangan besar tetap ada. Data yang dilaporkan melalui aplikasi SIGN-SMART menunjukkan bahwa emisi GRK Sulawesi Selatan mengalami kenaikan. Pada tahun 2021, total emisi tercatat sebesar 32.809,04 Gg CO2 Eq, meningkat menjadi 34.320,71 Gg CO2 Eq pada 2022, dan mencapai 34.994,89 Gg CO2 Eq pada 2023. Kenaikan emisi ini memperlihatkan betapa pentingnya untuk terus memperkuat pengendalian emisi, seiring dengan berjalannya upaya peningkatan kapasitas dan koordinasi antar berbagai pihak terkait.

Tantangan yang dihadapi oleh tim pengendalian perubahan iklim di Sulawesi Selatan tidak hanya soal jumlah emisi, tetapi juga keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kendala dalam koordinasi antar instansi/lembaga.

“Isu ketiadaan anggaran, baik dari APBD maupun non-APBD, menjadi kendala besar dalam memastikan konsistensi dan kontinuitas dalam penyediaan data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan,” ungkap Hidayat.

Dalam rangka pengendalian perubahan iklim, Pusat Pengendalian Wilayah Lingkungan Hidup Sulawesi dan Maluku juga telah melaksanakan sejumlah upaya, seperti kajian kerentanan dan risiko perubahan iklim serta pelatihan penurunan emisi GRK. 
“Kami terus berupaya untuk memperkuat kapasitas adaptasi perubahan iklim dan memberikan pelatihan untuk perhitungan penurunan emisi gas rumah kaca. Ini semua bagian dari upaya serius untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup di wilayah kami,” kata perwakilan Pusat Pengendalian Wilayah Lingkungan Hidup Sulawesi dan Maluku Asnidar.

Kegiatan ini juga mengedepankan aplikasi SIGN-SMART, sebuah platform yang digunakan untuk melaporkan emisi GRK secara daring, serta memperkenalkan kebijakan terbaru terkait Global Warming Potential (GWP) dan mekanisme pelaksanaan Monitoring, Reporting, and Verification (MRV) serta perdagangan karbon melalui Sistem Registri Nasional (SRN). Semua ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa data yang disampaikan tidak hanya akurat, tetapi juga dapat dipertanggungjawabkan dalam konteks global.

Dengan komitmen yang kuat dari berbagai pihak, Sulawesi Selatan semakin siap untuk menghadapi tantangan besar dalam pengendalian perubahan iklim. Kolaborasi antara pemerintah daerah, sektor swasta, serta berbagai lembaga terkait diharapkan dapat menciptakan ekosistem yang lebih baik dalam pengelolaan dan pelaporan emisi GRK. Semua langkah ini tidak hanya penting untuk memenuhi komitmen Indonesia di kancah internasional, tetapi juga untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berfokus pada pelestarian lingkungan hidup.

Seiring dengan meningkatnya kapasitas dan penyediaan data yang akurat, Sulawesi Selatan akan menjadi contoh bagi daerah lainnya dalam menciptakan laporan yang memenuhi standar global, serta mengambil langkah nyata untuk menanggulangi perubahan iklim demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

 

Galeri Foto

Additional image
Additional image
Additional image
Additional image