Tangerang Selatan, 24 September 2025 — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) terus memperkuat kesiapan sumber daya manusia (SDM) Indonesia dalam menghadapi transisi menuju ekonomi hijau. Salah satu langkah strategisnya adalah melalui penerapan Life Cycle Assessment (LCA) sebagai standar kompetensi nasional, yang menjadi fondasi penting dalam mencetak tenaga profesional berdaya saing global dan berorientasi pada pembangunan berkelanjutan.
“LCA merupakan alat strategis dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan transisi menuju ekonomi rendah karbon. Dengan standar kompetensi yang terukur dan diakui secara nasional, kita dapat mencetak tenaga profesional yang mampu menjawab tantangan industri sekaligus berkontribusi nyata dalam menjaga lingkungan,” kata Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Lingkungan Hidup KLH/BPLH, Mini Farida.
Pernyataan itu disampaikan Mini dalam Konvensi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Bidang Life Cycle Assessment (LCA) yang digelar di Santika Premiere ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu (24/9). Forum ini mempertemukan pemerintah, akademisi, dunia usaha, asosiasi profesi, serta lembaga sertifikasi profesi untuk menyelaraskan standar kompetensi nasional di bidang LCA.
Dalam konvensi ini, para pemangku kepentingan merumuskan deskripsi capaian pembelajaran dan unit kompetensi bagi berbagai jenjang jabatan di bidang LCA, mulai dari praktisi, peninjau kritis, hingga eksekutif Life Cycle Management. Hasil rumusan ini akan menjadi dasar penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan KKNI bidang LCA yang dibutuhkan industri.
Mini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat implementasi LCA. “Keterlibatan multi-pihak adalah kunci. Dunia usaha, akademisi, dan lembaga sertifikasi harus berjalan beriringan agar kompetensi yang kita hasilkan relevan dengan kebutuhan industri dan perkembangan global,” tambahnya.
Konvensi ini juga mendorong akselerasi implementasi melalui penguatan peran lembaga sertifikasi profesi (LSP) dan pengembangan kurikulum pelatihan berbasis kompetensi. PPSDM LH siap berperan sebagai penghubung antara dunia usaha, praktisi, dan akademisi dalam membangun ekosistem SDM berkelanjutan.
Dengan disepakatinya kerangka kualifikasi kerja berbasis LCA, Indonesia meneguhkan langkahnya dalam memperkuat posisi SDM profesional di tingkat nasional, regional, dan internasional. Upaya ini sekaligus mendukung agenda pembangunan berkelanjutan, termasuk produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab, serta mempercepat pencapaian target iklim nasional.