Jakarta, 11 September 2025 - Gunung Bawakaraeng di Kabupaten Gowa kini mengalami perubahan signifikan yang membuat pendakian semakin nyaman dan ramah lingkungan. 2025, jalur pendakian yang dikenal dengan pemandangannya yang memukau ini telah dilengkapi dengan fasilitas baru hasil kolaborasi antara Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Sulawesi Maluku (Pusdal LH SUMA) Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), pemerintah daerah, masyarakat, dan komunitas pencinta alam. Fasilitas baru tersebut mencakup musola, toilet, dan bank sampah yang diresmikan dalam sebuah acara yang turut diwarnai dengan aksi bersih gunung.
"Pendakian ke Bawakaraeng sekarang terasa lebih nyaman. Kami para pendaki tidak lagi kesulitan mencari tempat ibadah atau fasilitas MCK yang layak. Fasilitas baru ini sangat membantu, apalagi saat perjalanan panjang menuju puncak," ungkap Ahmad, seorang pendaki asal Makassar, yang merasakan langsung manfaat dari musola dan toilet di sepanjang jalur pendakian.
Nurhayati, seorang pedagang di sekitar kawasan Basecamp, juga mengungkapkan kesannya. “Dengan adanya bank sampah dan aksi bersih gunung, suasana jadi lebih tertib dan bersih. Para pendaki semakin sadar untuk tidak sembarangan membuang sampah. Ini juga membuat warung kami lebih nyaman dikunjungi dan lingkungan sekitar tetap terjaga,” katanya.
Menurut Azri Rasul, fasilitas yang ada ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kenyamanan pendaki, tetapi juga membantu menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan Gunung Bawakaraeng.
“Kami ingin fasilitas ini tidak hanya bermanfaat bagi pendaki, tetapi juga masyarakat sekitar yang ikut menjaga kebersihan dan keindahan gunung," ujar Azri Rasul.
Perubahan besar ini berawal dari keprihatinan Menteri LH/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, saat mendaki Gunung Bawakaraeng beberapa waktu lalu. Dalam perjalanannya, Menteri Hanif menyaksikan langsung banyaknya sampah yang berserakan di sepanjang jalur pendakian dan ketiadaan fasilitas dasar seperti musola dan toilet. Dari situ, muncul ide untuk menjadikan Gunung Bawakaraeng tidak hanya sebagai destinasi wisata alam, tetapi juga sebagai tempat yang nyaman, bersih, dan sehat bagi semua pengunjung.
KLH/BPLH merespons cepat, kemudian melakukan berbagai upaya untuk membersihkan jalur pendakian serta menghadirkan fasilitas yang dibutuhkan oleh para pendaki. Musola dan toilet menjadi tempat yang sangat dibutuhkan di tengah perjalanan panjang menuju puncak, sementara bank sampah hadir sebagai solusi untuk mengelola sampah yang selama ini menjadi masalah di kawasan tersebut.
Sebelum fasilitas ini diresmikan, tim dari Pusdal LH SUMA juga telah melakukan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan pengelolaan sampah dengan membagikan buku tabungan, buku registrasi, dan timbangan gantung agar pengelolaan bank sampah dapat berjalan dengan mandiri oleh masyarakat setempat.
Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, memberikan apresiasi tinggi atas upaya yang telah dilakukan.
“Pendakian Gunung Bawakaraeng kini sudah lebih terkendali dari sisi kebersihannya. Ini berkat inisiatif dari Bapak Menteri LH dan KLH. Kami berharap semua pihak, terutama masyarakat, dapat terus menjaga dan merawat fasilitas ini agar keberlanjutannya terjaga,” ujar Darmawangsyah.
Darmawangsyah juga mengungkapkan bahwa pemerintah daerah akan menunjuk pengelola khusus untuk merawat fasilitas ini dan mengelola bank sampah, memastikan bahwa kebersihan dan kelestarian Gunung Bawakaraeng tetap terjaga.
Kepala BBKSDA Sulsel menegaskan bahwa fasilitas baru ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh pihak, baik pendaki maupun masyarakat sekitar. Harapannya, dengan adanya musola, toilet, dan bank sampah, pendakian Gunung Bawakaraeng tidak hanya menjadi tantangan fisik untuk menaklukkan puncak, tetapi juga mengajarkan kita untuk menjaga alam dan warisan lingkungan untuk generasi yang akan datang.
Kini, Gunung Bawakaraeng bukan hanya dikenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga sebagai contoh sukses bagaimana kolaborasi antara berbagai pihak dapat menciptakan perubahan positif yang dirasakan langsung oleh masyarakat dan para pendaki. Dengan fasilitas yang semakin lengkap dan kebersihan yang lebih terjaga, pengalaman pendakian pun menjadi lebih menyenangkan dan bermakna.
Pendakian Gunung Bawakaraeng kini tidak hanya soal mencapai puncak, tetapi juga tentang menjaga dan merawat alam. Setiap langkah yang diambil di jalur pendakian ini adalah bagian dari usaha untuk menyelamatkan bumi dari ancaman sampah plastik. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan pendaki, warga, dan semua pihak dapat terus berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan demi masa depan yang lebih baik.